Pernahkan anda mendengar nama Annas didalam Hadist ataupun dalam sebuah riwayat? Ya benar, ia adalah pembantu kecil sekaligus sahabat Rasulullah Saw.
Namanya Annas bin Malik, ia masih dalam usia belia saat ibunya yang bernama Al Ghumaisha mengajarkan kepadanya dua kalimat Syahadat. Al Ghumaisha mengisi hati putranya Annas untuk mencintai sang Nabi pembawa ajaran agama Islam yaitu Muhammad Saw bin Abdullah. Annas pun langsung tertarik untuk mendengarkan, terkadang telinga dapat membuat seseorang menjadi jatuh hati sebelum pandangan mata menyaksikan apa yang telah didengarnya.
Betapa anak yang masih dalam usia belia ini mempunyai keinginan dan harapan untuk pergi menjumpai Nabinya yang berada di Mekkah, atau Rasul Saw berkenan untuk mengunjungi mereka ke Yastrib/Madinah, agar ia puas melihatnya dan bergembira karena telah berjumpa dengannya.
Saat Rasulullah hendak menetap di Yastrib/Madinah datanglah Al Ghumaisha binti Milhan, ibunya Anas menghadap Beliau. Al Ghumaisha membawa anaknya yang masih kecil yang diajak untuk menghadap Rasulullah. Saat itu Anas berambut poni dengan uraian rambut kecil yang bergerak ke kanan dan ke kiri menutupi keningnya. Lalu Al Ghumaisha’ memberi salam kepada Nabi Saw seraya berkata:
“Ya Rasulullah, tidak ada seorang pria dan wanita pun dari suku Anshar yang menghadapmu kecuali mereka memberikan hadiah kepadamu. Aku tidak memiliki apa-apa untuk dijadikan hadiah selain anak ini saja. Ambillah ia dan jadikanlah ia pembantu sesuka hatimu!”
Nabi Saw gembira mendengarnya dan Beliaupun menerima Anas dengan wajah yang sumringah. Beliau membelai kepala Anas dengan tangan Beliau yang mulia. Beliau juga membelai rambut poni Anas dengan jari Beliau yang lembut. Akhirnya Rasul Saw menerima Anas menjadi anggota keluarganya.
Anas atau panggilan lainnya Unais, sebagaimana penduduk Madinah memanggilnya dengan panggilan Unais yang artinya manja, saat itu berusia 10 tahun saat ia mulai bahagia dapat membantu Nabi Saw. Ia terus tinggal dalam asuhan Nabi Saw hingga Beliau dipanggil oleh Allah Swt.
Anas mendampingi Nabi Saw selama 10 tahun, dimana ia mendapatkan petunjuk langsung dari Nabi Saw untuk mensucikan dirinya. Ia juga menerima seluruh hadits Rasulullah sehingga memenuhi ruang dadanya. Anas juga mengetahui kondisi, cerita, rahasia dan kebiasaan terpuji Beliau yang jarang diketahui oleh orang lain.
Anas dalam pergaulannya dengan Nabi Saw mendapatkan apa yang tidak didapat oleh seorang anak dari ayahnya. Ia juga menemukan dari keagungan sifat Rasul yang membuat seluruh dunia merasa iri kepadanya.
Anas bin Malik berkata: “Rasulullah Saw adalah manusia yang paling baik akhlaknya, Beliau adalah manusia yang paling lapang dada dan Beliau adalah manusia yang paling penyayang. Beliau pernah menyuruhku untuk membeli sesuatu dan akupun keluar untuk membelinya.
Di tengah jalan Aku berniat untuk bermain bersama para anak-anak di pasar dan aku tidak melakukan apa yang diperintahkan oleh Rasul kepadaku. Saat aku sudah bertemu dengan anak-anak tadi aku merasakan ada seorang pria yang berdiri di belakangku, dan ia menarik bajuku dengan lembut. Aku menoleh ke belakang, ternyata ia adalah Rasulullah Saw.
Beliau tersenyum seraya berujar: “Wahai Unais, apakah kau sudah melakukan apa yang aku suruh?” Aku menjadi takut dan berkata: “Baik, aku akan melakukannya sekarang, Ya Rasulullah”
Demi Allah, aku sudah membantu Beliau 10 tahun lamanya, namun atas apa yang aku lakukan sepanjang itu Beliau tidak pernah berkata: “Mengapa kau lakukan ini?” Dan Beliau tidak pernah berkata atas apa yang tidak aku kerjakan: “Mengapa kau tidak mengerjakannya?”
Rasulullah Saw jika memanggil Anas maka Beliau memanggilnya dengan panggilan manja dan kasih sayang; terkadang Beliau memanggilnya dengan Unais. Kadang kala Beliau memanggilnya dengan ‘Anakku’. Sering kali Rasulullah memberikan nasehat dan wejangan yang memenuhi relung hati dan sanubari Anas. Salah satunya adalah nasehat Beliau kepada Anas:
“Anakku, bila kau mampu berada di pagi dan sore hari tanpa ada dengki di hatimu pada siapapun, maka lakukanlah! Anakku, yang demikian adalah termasuk sunnahku, barang siapa yang menghidupkan sunnahku maka ia telah mencintaiku, barang siapa yang mencintaiku maka ia akan berada di surga bersamaku. Anakku, jika kau masuk ke dalam rumah ucapkanlah salam karena itu akan membawa keberkahan bagimu dan juga bagi penghuni rumahmu.”
Rasulullah Saw sering kali mendo’akan Anas bin Malik. Salah satu doa Beliau untuknya adalah: “Allahumma Urzuqhu Maalan wa Waladan, wa Baarik Lahu (Ya Allah, berikanlah ia harta dan keturunan, dan berkahilah hidupnya).”
Allah mengabulkan doa Nabi, dan Anas menjadi orang dari suku Anshar yang paling banyak hartanya. Ia memiliki keturunan yang banyak, sehingga bila ia melihat anak serta cucunya maka jumlahnya melebihi seratus orang. Allah Swt memberikan keberkahan pada umurnya sehingga ia hidup satu abad lamanya ditambah tiga tahun lagi.
Anas ra senantiasa berharap syafaat Nabi Saw untuk dirinya pada hari kiamat. Sering kali ia berucap: “Aku berharap dapat berjumpa dengan Rasulullah Saw pada hari kiamat sehingga aku dapat berkata kepada Beliau: “Ya Rasulullah, inilah pembantu kecilmu, Unais.”


0 comments