Click it to rent

    BLANTERORBITv102

    Kisah Orang Munafik DALAM Q.S AL-BAQARAH

    Kamis, 17 Maret 2022

    Two Faced
    Pernahkah terbesit dalam pikiran kita “Seandainya aku hidup di jaman Nabi Muhammad pasti aku menjadi orang alim dan berada di jajaran para sahabat”. Apakah pernah kalian terpikir seperti itu? Dan apakah kalian yakin jika hidup berdampingan dengan Rasulullah akan menjadi orang alim? Ya, mungkin harusnya begitu karena Nabi Muhammad adalah maha guru sekaligus kekasih Allah. Tapi kenyataannya ada orang yang amat sangat merugi bahkan menjadi ahli neraka padahal mereka jelas tampak seperti orang alim. Nah siapakah mereka? Mereka adalah orang-orang munafik.
    Dalam Q.S Al-Baqarah ayat 8-20 dijelaskan tentang sifat orang munafik. Didepan orang-orang mukmin mereka mengaku bahwa mereka beriman kepada ALLAH dan hari akhir padahal sebenarnya tidak. Tetapi saat kembali kepada golongannya mereka akan berkata “Hanya saja kami orang-orang yang meremehkan dengan menampakkan keimanan”. Mereka merasa bangga karena berhasil menipu orang-orang mukmin tetapi sebenarnya mereka hanya menipu dirinya sendiri. Dari sini dapat disimpulkan bahwa orang munafik adalah orang bermuka dua. Batin dan dhahirnya berbeda, mereka mengaku beriman tetapi ingkar. Hanya sebatas lisan tetapi tidak dengan hatinya.
    Dalam hati mereka terdapat penyakit, lalu ALLAH tambah penyakit itu. Hati yang lalai masih bisa dinasehati tetapi tidak untuk hati yang mati atau tertutup, meskipun itu Rasulullah yang memberikan nasehat. Maka hanya ALLAH yang bisa membuka hati itu. Ilmu tidak akan masuk kepada hati yang mati, ibarat gelas yang dituangi air sedangkan gelas itu ditutup. 
    Orang munafik menganggap para sahabat nabi itu orang-orang yang bodoh karena ketaatan mereka terhadap ALLAH dan Nabi Muhammad. Bahkan para sahabat mau memberikan semua hartanya tanpa pikir untuk dirinya sendiri. Mereka akan melakukan segalanya demi membantu perjuangan Nabi Muhammad untuk berdakwah. Orang munafik mengira bahwa perjuangan para sahabat itu adalah hal bodoh. Orang munafik merasa bahwa mereka aman dengan pura-pura beriman karena orang yang beriman pada masa itu tidak boleh ditawan/diperangi dan berhak mendapatkan zakat serta harta rampasan perang.
    Sifat kemunafikan itu diibaratkan ALLAH seperti orang yang menyalakan api dalam kegelapan. Maka dengan cahaya api itu dia bisa melihat melihat sekelilingnya, selain itu dia juga bisa selamat dari kedinginan dan selamat dari apa-apa yang dia takuti. Namun tiba-tiba ALLAH padamkan cahaya api itu sehingga menjadi gelap lagi, dia tidak bisa melihat, dia dalam keadaan bingung dan takut. Seperti itulah ALLAH mengibaratkan orang munafik.
    Cahaya api itu ibarat keimanan dihati. Mereka orang munafik adalah orang bingung dan merugi karena telah menjual keimanan (Petunjuk) dengan dhalalah (kesesatan). Orang munafik itu tuli, bisu dan buta. Mereka tidak bisa mendengar kebenaran, mereka tidak bisa mengucapkan perkataan yang baik cenderung berbohong, dan mereka tidak bisa melihat petunjuk maka mereka tidak dapat kembali dari kesesatan. Sesungguhnya orang-orang munafik kelak berada di neraka paling bawah. Di akhirat nanti mereka akan sangat malu kepada ALLAH dan orang mukmin saat ALLAH tampakkan semua sifat asli mereka.


    Allah menciptakan manusia dengan berbagai macam karakter, dan itu menunjukkan kekuasaan Allah sehingga kita bisa mengambil pelajaran. Meskipun kita sudah benar-benar beriman lantas jangan merasa aman karena keimanan itu bisa saja padam.

    Author

    O.Jihan

    Seorang anak tunggal yang kesepian, sehingga mengisi hari sepinya dengan membaca banyak buku bertema sejarah, teknologi,agama, dan menuliskannya di dunia blog.

    Click it to rent