Pernahkah terbesit
dalam pikiran kita “Seandainya aku hidup di jaman Nabi Muhammad pasti aku
menjadi orang alim dan berada di jajaran para sahabat”. Apakah pernah kalian
terpikir seperti itu? Dan apakah kalian yakin jika hidup berdampingan dengan
Rasulullah akan menjadi orang alim? Ya, mungkin harusnya begitu karena Nabi
Muhammad adalah maha guru sekaligus kekasih Allah. Tapi kenyataannya ada orang
yang amat sangat merugi bahkan menjadi ahli neraka padahal mereka jelas tampak
seperti orang alim. Nah siapakah mereka? Mereka adalah orang-orang munafik.
Dalam hati mereka
terdapat penyakit, lalu ALLAH tambah penyakit itu. Hati yang lalai masih bisa
dinasehati tetapi tidak untuk hati yang mati atau tertutup, meskipun itu
Rasulullah yang memberikan nasehat. Maka hanya ALLAH yang bisa membuka hati
itu. Ilmu tidak akan masuk kepada hati yang mati, ibarat gelas yang dituangi
air sedangkan gelas itu ditutup.
Allah menciptakan manusia dengan berbagai macam karakter, dan itu menunjukkan kekuasaan Allah sehingga kita bisa mengambil pelajaran. Meskipun kita sudah benar-benar beriman lantas jangan merasa aman karena keimanan itu bisa saja padam.
Dalam Q.S Al-Baqarah
ayat 8-20 dijelaskan tentang sifat orang munafik. Didepan orang-orang mukmin
mereka mengaku bahwa mereka beriman kepada ALLAH dan hari akhir padahal
sebenarnya tidak. Tetapi saat kembali kepada golongannya mereka akan berkata “Hanya
saja kami orang-orang yang meremehkan dengan menampakkan keimanan”. Mereka
merasa bangga karena berhasil menipu orang-orang mukmin tetapi sebenarnya
mereka hanya menipu dirinya sendiri. Dari sini dapat disimpulkan bahwa orang
munafik adalah orang bermuka dua. Batin dan dhahirnya berbeda, mereka mengaku
beriman tetapi ingkar. Hanya sebatas lisan tetapi tidak dengan hatinya.
Orang munafik
menganggap para sahabat nabi itu orang-orang yang bodoh karena ketaatan mereka
terhadap ALLAH dan Nabi Muhammad. Bahkan para sahabat mau memberikan semua
hartanya tanpa pikir untuk dirinya sendiri. Mereka akan melakukan segalanya
demi membantu perjuangan Nabi Muhammad untuk berdakwah. Orang munafik mengira
bahwa perjuangan para sahabat itu adalah hal bodoh. Orang munafik merasa
bahwa mereka aman dengan pura-pura beriman karena orang yang beriman pada masa
itu tidak boleh ditawan/diperangi dan berhak mendapatkan zakat serta harta
rampasan perang.
Sifat kemunafikan itu
diibaratkan ALLAH seperti orang yang menyalakan api dalam kegelapan. Maka
dengan cahaya api itu dia bisa melihat melihat sekelilingnya, selain itu dia
juga bisa selamat dari kedinginan dan selamat dari apa-apa yang dia takuti.
Namun tiba-tiba ALLAH padamkan cahaya api itu sehingga menjadi gelap lagi, dia
tidak bisa melihat, dia dalam keadaan bingung dan takut. Seperti itulah ALLAH
mengibaratkan orang munafik.
Cahaya
api itu ibarat keimanan dihati. Mereka orang munafik adalah orang bingung dan
merugi karena telah menjual keimanan (Petunjuk) dengan dhalalah (kesesatan).
Orang munafik itu tuli, bisu dan buta. Mereka tidak bisa mendengar kebenaran,
mereka tidak bisa mengucapkan perkataan yang baik cenderung berbohong, dan
mereka tidak bisa melihat petunjuk maka mereka tidak dapat kembali dari
kesesatan. Sesungguhnya orang-orang munafik kelak berada di neraka paling
bawah. Di akhirat nanti mereka akan sangat malu kepada ALLAH dan orang mukmin
saat ALLAH tampakkan semua sifat asli mereka.
Allah menciptakan manusia dengan berbagai macam karakter, dan itu menunjukkan kekuasaan Allah sehingga kita bisa mengambil pelajaran. Meskipun kita sudah benar-benar beriman lantas jangan merasa aman karena keimanan itu bisa saja padam.


0 comments