Click it to rent

    BLANTERORBITv102

    Kisah Sahabat Rasulullah Saw yang Sanggup Membeli Akhirat

    Kamis, 10 Maret 2022

    Namanya adalah Said bin ‘Amir Al Jumahi, ia merupakan salah satu dari ribuan orang muallaf yang datang dari daerah Tan’im daerah luar Mekkah demi memenuhi undangan para pemuka Quraisy untuk menyaksikan pembunuhan Khubaib bin ‘Ady salah seorang sahabat Muhammad setelah mereka berhasil menangkap Khubaib dengan cara menipunya.

    Said menyaksikan kaumnya dengan kedua mata kepalanya saat mereka memotong bagian tubuh Khubaib yang masih hidup. Mereka memotong setiap bagian tubuh Khubaib sambil berkata kepadanya: “Apakah kau ingin Muhammad menggantikan posisimu ini dan engkau akan selamat karenanya?”

    Ia menjawab –padahal darah mengalir di sekujur tubuhnya: “Demi Allah, aku lebih suka menjadi pengaman dan meninggalkan istri dan anakku, daripada Muhammad di tusuk dengan duri.” Maka semua manusia yang hadir saat itu mengacungkan tangan mereka ke langit, seraya berteriak sengit: “Bunuh dia... bunuh dia!”

    Lalu Said bin ‘Amir menyaksikan dengan mata kepalanya senidir bahwa Khubaib mengangkat pandangannya ke langit dari atas tiang kayu seraya berdo’a:
    “Allahumma ahshihim adadan waqtulhum badadan wa la tughadir minhum ahadan (Ya Allah, hitunglah satu demi satu mereka semua. Bunuhlah mereka secara kejam. Janganlah kau sisakan satu orangpun dari mereka.”

    Khubaibpun meniupkan nafasnya yang terakhir. Pada tubuhnya banyak sekali bekas luka pedang dan tombak yang tidak bisa dihitung manusia.

    Sejak Saat itu Said sering kali melihat Khubaib di kala tidur. Saat terjagapun, Said sering melihatnya dengan ilusi. Tergambar di benak Said saat Khubaib melakukan shalat dua rakaat yang begitu tenang dan nikmat didepan kayu yang terpancang. Said mendengar getaran suara Khubaib di telinganya saat Khubaib berdo’a untuk kehancuran suku Quraisy. Said menjadi khawatir terkena petir dibuatnya, atau takut terkena hujan batu yang jatuh dari langit karenanya. Lalu Khubaib seperti telah mengajarkan Said apa yang belum diketahui sebelumnya....

    Khubaib mengajarkannya bahwa hidup yang sesungguhnya adalah akidah dan jihad di jalan akidah hingga mati. Khubaib mengajarkannya bahwa iman yang mantap akan menimbulkan banyak keajaiban dan mukjizat. Khubaib juga mengajarkannya hal lain, yaitu bahwa pria yang dicintai oleh para sahabatnya dengan cinta seperti ini tiada lain adalah seorang Nabi yang didukung oleh langit. 

    Pada saat itu pula, Allah Swt melapangkan dada Said bin Amir untuk memeluk Islam. Maka ia berjalan menghampiri kerumunan manusia dan mengumumkan keterlepasan dirinya dari perbuatan dosa yang telah dilakukan suku Quraisy, dan ia berikrar akan meninggalkan segala berhala yang pernah disembanya dan ia mengumumkan bahwa ia telah masuk Islam.

    Said turut ikut berhijrah ke Madinah, dan ia senantiasa mendampingi Rasulullah Saw. Ia pun turut dalam perang Khaibar dan perang-perang lain setelah itu. Setelah Nabi Saw kembali keharibaan Tuhannya, Said menjadi pedang terhunus bagi Khalifah pengganti Rasul yaitu Abu Bakar dan Umar, dan ia menjadi satu-satunya contoh bagi orang yang beriman yang berniat membeli kehidupan akhirat dengan dunianya. Ia rela mendahulukan Allah dan pahala yang akan diberikan daripada semua keinginan nafsu syahwat badan.

    Halaman:
    1 2 3 4


    Author

    O.Jihan

    Seorang anak tunggal yang kesepian, sehingga mengisi hari sepinya dengan membaca banyak buku bertema sejarah, teknologi,agama, dan menuliskannya di dunia blog.

    Click it to rent